Badai di Ambang Pintu

Aku rasa badai itu Sudah
menampakan hidungnya
dan bersiap membawa
apapun yang di lewatinya.
Kemarau berkepanjangan
akan mewabah dan doa
doa suci tak mampu
menghentikannya
Akan ada rumah tanpa
penghuni dan di tinggal
pemiliknyo
Dan untaian janji itu Kini
putus berserakan di lantai
Semua terlupakan dan tak
berarti
Yah begitulah manusia

Peltim, 29 Oktober 2019

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Smart City di Denpasar

Tunakarya

Tentang kamu