Pena
Pena menari
Otak terus memutar
Akulah tinta usang
Goresanku tak lagi berarti
Jerih yang kian payah
Raga yang terpapah
Jiwa yang kian sayah
Cita yang kian melemah
Setumpuk kertas ku selami
Lembaran yang tak kunjung usai
Menyiksa setiap barisan waktu
Tertatih, pincang jalannya
Jalan belum ujung
Persimpangan masih jauh
Tali ini masih saja terikat
Ia mencekik yang terjerat
Jejakku tersapu angin kemarau
Panas, pedih, sendu
Memekik dalam kehausan
Terhenti dalam kesempatan
Akulah pena usang
Terlupakan, Tak lagi jadi andalan
Tempat pulang ketika kehabisan
Yang hilang dalam gurauan
Kamal, 23 Januari 2020
Komentar
Posting Komentar